Bimtek SPMI berbasis PISA dan AKM di SMAN 1 Lepar Pongok

Selasa, 22 Juni 2021 ~ Oleh admin sekolah ~ Dilihat 627 Kali

Lepar Pongok,  SMAN 1 Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) berbasis PISA (Programme for International Student Assesment Internasional) dan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), bertepat di Ruang Aula SMAN 1 Lepar Pongok kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari kamis(17/06/2021). Kegiatan tersebut dihadiri kepala sekolah, wakil kurikulum dan semua guru SMAN 1 Lepar Pongok.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Widya Prada LPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Wilson Sandi, S.Si., M.Pd.

Wilson memaparkan bahwa PISA bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di dunia. Evaluasi berlangsung dalam  tiga tahun sekali. Penilaian dilakukan bagi siswa-siswa yang berusia 15 tahun dari beberapa sekolah yang dipilih secara acak. Tes ini bersifat diagnostik yang salah satu manfaatnya untuk perbaikan sistem pendidikan di negara anggota OECD.

PISA memonitor dan membandingkan hasil pendidikan dalam soal literasi membaca, literasi matematika dan literasi sains.

Di Indonesia sendiri untuk menuju peningkatan skor PISA yang baik, salah satu bentuk usahanya  dengan mengembangkan pembelajaran berbasis AS (Asessment Nasional). Asesmen nasional meliputi AKM, survei karateristik peseta didik dan kondisi lingkungan belajar peserta didik.

AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar penguasaan konten. Bentuk penilaian AKM meliputi soal-soal yang mengukur kemampuan bernalar menggunakan bahasa, kemampuan bernalar menggunakan numerasi, dan penguatan pendidikan karakter. Dan AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.

Dalam penyampaian materinya, Wilson menyampaikan bahwa Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu dari tiga provinsi yang menjadi sampel pengambilan PISA pada tahun 2022. Bentuk soal PISA tidak lagi mengkotakkan materi pembelajaran ke dalam  mata pelajaran. Semua guru memiliki peran penting dalam mengembangkan pembelajaran yang komprehensif, baik literasi maupun numerasinya dalam penilaian berbasis soal AKM yang diharapkan dapat memicu siswa untuk bernalar dan berpikir kritis. Hasil akhirnya dari proses pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan skor PISA Kepulauan Bangka Belitung.

Wilson juga membimbing   dalam pembuatan soal atau penilaian berbasis AKM bagi semua guru. Dengan adanya sosialisasi ini, Jasman selaku kepala sekolah mengajak guru-guru mengaplikasiakan pembelajaran yang bermutu kepada siswa-siswi SMAN 1 Lepar Pongok supaya menjadi siswa  berkarakter dan berprestasi (Cakra/ck)